Kecerdasan Buatan Ubah Industri Musik: Peluang Inovasi atau Ancaman Bagi Musisi?

Perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) telah menjangkau berbagai aspek kehidupan, termasuk industri musik. AI kini digunakan untuk menyusun melodi, menulis lirik, bahkan meniru suara penyanyi manusia dengan presisi tinggi. Kemunculan karya musik sepenuhnya buatan AI memicu perdebatan: apakah ini peluang kreatif atau ancaman bagi musisi? Contoh paling mencolok adalah proyek musik "The Velvet Sundown" yang seluruh lagunya dihasilkan AI dan sempat viral di platform streaming. CEO Recording Academy, Harvey Mason Jr., menegaskan pentingnya regulasi agar AI tidak mengaburkan garis antara karya manusia dan mesin, mendukung pengesahan "No Fakes Act". Di Indonesia, Yovie Widianto juga menegaskan bahwa emosi manusia tak tergantikan AI. Selain ancaman orisinalitas, musisi seperti band "Deerhoof" bahkan menarik karya mereka dari Spotify sebagai protes. Tantangannya adalah menjadikan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti kreator. Kolaborasi antara inovator dan musisi menjadi kunci agar dunia musik tetap manusiawi dan bermakna.