Jakarta - Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengapresiasi keberhasilan proses transformasi yang berlangsung di Laos. Negeri Sejuta Gajah itu mampu menjadi transportation hub yang penting di kawasan Asia Tenggara.
Arsjad mengatakan perencanaan visioner dan keberhasilan mengeksekusi transformasi, selain berdampak signifikan pada penurunan biaya logistik, juga mendorong laju pembangunan ekonomi di Laos.
"Peresmian Jaringan Kereta Api Laos-Tiongkok pada Desember 2021, menandai titik balik pembangunan sektor transportasi di Laos. Tentu saja, ini sangat mempengaruhi biaya logistik. Perjalanan Vientiane ke Boten di Tiongkok, yang biasanya ditempuh selama 15 jam menggunakan kendaraan, kini hanya memerlukan waktu empat jam menggunakan kereta api," kata Arsjad dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023).
Arsjad bersama delegasi ASEAN-BAC berada di Laos pada 31 Mei - 2 Juni 2023 dalam rangka roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC Tahun 2023. Sebelumnya, Arsjad melakukan roadshow ke Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar, dan Inggris.
Selain bertemu Deputi Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Laos H.E Saleumxay Kommasith, delegasi ASEAN-BAC juga berdialog dengan senior member dari Lao National Chamber of Commerce and Industry (LNCCI).
Arsjad memaparkan saat ini Laos sedang aktif membangun Laos Logistic Ecosystem (LLL), dan Indonesia siap menjalin kerja sama di sektor jasa logistik dan transportasi di Vientiane.
"Sebagai Ketua ASEAN-BAC, kami siap menjalin kerja sama pembangunan Laos Logistic Ecosystem sebagai best practice Indonesia di sektor jasa logistik dan transportasi di Vientiane Logistic Park," jelas Arsjad.
Pemerintah Laos mencanangkan Vientiane Logistics Park (VLP) sebagai program prioritas yang dirumuskan dalam Rencana Strategi Pengembangan Logistik. Proyek VLP diharapkan akan mengubah Laos menjadi negara yang terhubung dengan daratan Greater Mekong Subregion (GMS). Lokasi tersebut akan berfungsi sebagai pusat distribusi antara ASEAN dan Tiongkok setelah proyek kereta api Laos-Tiongkok rampung pada Desember 2021.
"Saya optimistis melalui berbagai upaya kerja sama ini, Laos akan menjadi sentral konektivitas antar negara-negara di ASEAN sekaligus menjadi Chairmanship pada tahun mendatang untuk ASEAN-BAC," ujar Arsjad.
Komitmen Pengembangan Energi Baru Terbarukan dari Laos
Arsjad menambahkan yang lebih mengesankan adalah Laos muncul sebagai pemain kunci dalam energi baru terbarukan, dengan lebih dari 70 bendungan yang beroperasi dan total kapasitas pembangkit sekitar 8.000 MW. Arsjad menyebut komitmen Laos terhadap energi berkelanjutan selaras dengan visi ASEAN untuk masa depan yang lebih hijau.
"Kami melihat bahwa Laos turut berperan aktif terlibat dalam perdagangan energi internasional untuk keamanan energi regional. Kami mengapresiasi atas pencapaian Laos yang luar biasa dalam menjadi 'baterai Asia Tenggara' dan kontribusinya terhadap ketahanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara," ungkap Arsjad.
Sementara itu Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega mengungkapkan tentang komitmen Laos untuk mencapai netralitas karbon (carbon neutrality).
"Upaya Laos seiring dengan yang dilakukan Indonesia untuk mencapai target net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 dan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Pertanian melalui Inclusive Closed-Loop Model," tutur Dino.
"Ini sangat penting karena menjadi kekuatan kita di Asia Tenggara. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan seperti Sinar Mas Land, Bakrie Group, dan Mayora Group terlibat dalam upaya-upaya pencapaian target NZE serta peningkatan kompetensi UMKM," sambungnya.
Dino memaparkan Sinar Mas Land sebagai salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia aktif mengurangi emisi karbon melalui penggunaan energi baru terbarukan (EBT) untuk konsumsi listrik hijau dan penggunaan sertifikat EBT atau renewable energy certificate (REC) dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). PT PLN bakal memasok listrik terbarukan melalui REC sebesar 613 megawatt-jam (MWh) kepada lima gedung milik Sinar Mas Land Group, yakni Sinar Mas Land Plaza BSD, Sinar Mas Land Plaza Thamrin, MyRepublic Plaza BSD, Traveloka Campus, dan Green Office Park 9 BSD.
Terkait ekosistem digital, Dino mengapresiasi langkah-langkah strategis Laos turut ambil bagian dalam proses digitalisasi sistem finansial yang melibatkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui sistem ASEAN QR Code, yakni menghubungkan kode QR dalam melakukan pembayaran secara nasional dan antar negara Asia Tenggara.