sebagai negara maritim, memiliki kekayaan kuliner bahari yang beragam. Potensi ekspor dari boga bahari ini pun dibidik Bea Cukai dari para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Upaya tersebut diwujudkan oleh Bea Cukai Tangerang melalui gelaran asistensi ekspor terhadap dua pelaku UMKM yang memproduksi boga bahari di Tangerang.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi sekaligus Ketua Tim Program Pemberdayaan UMKM Bea Cukai Tangerang, Anton Mawardi, pada Selasa (20/06) mengatakan asistensi ekspor terhadap UMKM telah dilaksanakan di bulan Mei dan Juni 2023, melalui kegiatan bertajuk Program Pemberdayaan UMKM. Program ini dikelola bersama Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Banten dalam Joint Program UMKM Kemenkeu One. Melalui program ini, Bea Cukai berupaya mendorong ekspor produk UMKM untuk pemulihan ekonomi nasional lewat rencana kerja kunjungan, asistensi, dan sosialisasi.
"Pada tanggal 11 Mei 2023, Tim Pemberdayaan UMKM Bea Cukai Tangerang mengunjungi PT Rezeki Berlian Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang budidaya krustasea, khususnya Udang Vaname, Udang Windu, dan Udang Black Tiger di pesisir Lampung dan Belitung. Selain membudidayakan, perusahaan ini juga melakukan pengemasan dan memasarkannya di sekitar Gading Serpong Boulevard, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang ke seluruh pasar lokal baik secara langsung maupun melalui platform e-commerce," ujarnya.
Perusahaan tersebut berencana melakukan ekspansi usahanya dengan merambah pasar global. Setelah sebelumnya melakukan konsultasi ketentuan ekspor dengan Bea Cukai Tangerang, didapati kendala pada ketentuan impor di negara tujuan dengan mempersyaratkan perizinan tertentu yang sampai saat ini masih dalam proses pemenuhan oleh perusahaan. Dengan demikian, Bea Cukai Tangerang berusaha menjembatani pelaku UMKM untuk memenuhi perizinan tersebut melalui koordinasi dengan lembaga/instansi terkait.
“Kendala yang dialami pelaku UMKM akan kami catat dan agendakan tindak lanjut sebagai solusi. Tentunya tidak hanya kami dari Bea Cukai saja, tetapi juga kolaborasi dan sinergi kami dengan lembaga/instansi terkait yang menangani perizinan tersebut,” lanjut Anton.
Asistensi ekspor oleh Bea Cukai Tangerang selanjutnya terlaksana pada tanggal 15 Juni 2023, terhadap PT Tartaruga Food Indonesia, industri rumahan yang bergerak di bidang pengolahan makanan berupa rumput laut dengan sertifikasi halal serta Good Manufacturing Practices (GMP). Produsen olahan makanan berupa rumput laut yang berlokasi di Tangerang Selatan tersebut berdiri pada tahun 2022 dan menghasilkan rumput laut goreng (crispy seaweed) dengan pilihan rasa yang beragam yang dikemas untuk penjualan eceran ke seluruh Indonesia. PT Tartaruga Food Indonesia sebagai industri rumahan mengoptimalkan kapasitas produksinya untuk dapat memenuhi pasar domestik. Tak jarang, permintaan penyediaan rumput laut goreng ini datang dari negara tetangga dikarenakan produknya memiliki rasa yang enak, unik, juga aman untuk anak-anak.
Disebutkan Anton, melihat potensi yang besar dari PT Tartaruga Food Indonesia, Bea Cukai Tangerang melakukan kunjungan, asistensi, serta pendampingan untuk mengembangkan kualitas serta kapasitasnya untuk dapat mewujudkan ekspor produk UMKM. "Maksud kedatangan kami tidak lain untuk melihat potensi UMKM juga menyelaraskan kendala dan permasalahan yang dihadapi UMKM untuk mendapat solusi melalui Program Pemberdayaan UMKM yang kami inisiasi yang akhirnya akan berpengaruh pada meningkatnya ekspor produk UMKM dan mewujudkan pemulihan ekonomi nasional. Kegiatan ini pun menjadi komitmen Bea Cukai Tangerang untuk mengembangkan dan mendorong ekspor produk UMKM melalui rencana kerja Program Pemberdayaan UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional,” tutupnya