Banyak barang ekspor impor yang masih mengendap di Pelabuhan Tanjung Priok imbas dari Libur Lebaran 1444 H/ Tahun 2023 lantaran tidak ada receiving dan delivery selama periode 12 hari atau saat libur hari raya tersebut.
Kondisi ini menyebabkan dwelling time di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu mengalami kenaikan tajam lebih dari 4 hari pada bulan Mei ini, atau melampaui rerata sebelumnya yang dibawah 3 hari.
“Pembatasan operasional truk saat Lebaran sebaiknya jangan terlalu lama. Yang selama ini hanya 6 hari sekarang jadi 12 hari,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan, kepada Logistiknews.id, pada Selasa (9/5/2023).
Dia mengatakan, pelarangan truk dijalan tol dan non tol untuk ekspor impor saelama 12 hari mempunyai konskekwi ekonomi cukup tinggi, Sementara kegiatan kapal kontainer internasional dan domestik berjalan terus.
Dia juga berharap instansi terkait (Bea dan Cukai maupun Otoritas Pelabuhan setempat) saat ini bisa segera mengatasi kondisi pelonnjakan dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok tersebut.
“Harapannya dwelling time bisa segera turun lagi di pelabuhan Priok,” ucap Gemilang yang juga merupakan Chairman Asean Transport Federation (ATF).
Berdasarkan, Dashboard Indonesia National Single Window (INSW) per 9 Mei 2023, dwelling time pelabuhan Tanjung Priok pada Mei 2023 mencapai 4,24 hari. Kondisi ini naik dibanding pada April 2023 yang tercatat 2,77 hari.[am]
Dikutip dari Logistiknews.id