Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengajak para pelaku usaha Indonesia dan Uni Emirat Arab (UAE) untuk meningkatkan kerjasama ekonomi.
Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia dan UEA merupakan dua kekuatan ekonomi di masing-masing kawasan, sehingga kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan UEA (CEPA) akan membuka lebih banyak peluang.
“Kerangka kerjanya sendiri ada di sana, sekarang tinggal waktunya untuk bertindak,” ujar Arsjad dalam sambutannya melalui rekaman video untuk acara Forum Ekonomi Indonesia-UEA di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Arsjad menyebut potensi besar kemitraan investasi Indonesia dan UEA sejalan dengan hubungan baik diantara kedua kepala negara. Arsjad menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden UEA Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) memiliki komitmen yang sama dalam mendorong peningkatan kerja sama Indonesia dan UEA.
Menurutnya, Indonesia dan UEA dapat saling berkolaborasi dalam menghadapi situasi perekonomian global saat ini, termasuk mencari solusi terkait rantai pasok energi maupun pangan.
“Saya menyerukan kepada dunia usaha di kedua negara untuk mendorong kemitraan. Sangat menarik juga untuk melihat keterlibatan para pemimpin lokal dalam menjembatani lebih banyak investasi,” ujarnya.
Arsjad menyampaikan kerja sama ini tak hanya bermanfaat bagi Indonesia, melainkan juga mendorong pertumbuhan untuk kawasan Asia Tenggara. Arsjad berharap adanya implementasi nyata dalam bentuk kerja sama dari forum diskusi tersebut.
“Meningkatnya peran Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan global tentu memerlukan lebih banyak dukungan bisnis, terutama dengan mitra di luar kawasan, termasuk UEA. Saya mendukung lebih banyak kesepakatan bisnis yang terbentuk dari kegiatan forum hari ini,” kata Arsjad.
Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan Timor Leste, Abdullah Salem Aldhaheri mengungkapkan bahwa forum ini diadakan tiga minggu setelah berlakunya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) UEA-Indonesia pada 1 September 2023.
Menurut Abdullah, CEPA ini merupakan langkah maju yang menjanjikan untuk mewujudkan era baru kerja sama perdagangan dan investasi diantara kedua negara.
“CEPA UEA-Indonesia menghapus atau mengurangi tarif terhadap sejumlah besar barang, dan menghilangkan hambatan perdagangan yang tidak perlu,” ungkapnya.
Selain itu, CEPA UEA-Indonesia juga menetapkan jalur investasi pada sektor-sektor prioritas seperti logistik, energi, produksi pangan, fintech, e-commerce, serta perjalanan dan pariwisata. “UEA memberikan banyak potensi dan peluang investasi yang terdiversifikasi. UEA adalah mitra investasi yang dapat diandalkan,” pungkasnya.