Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bekerjasama dengan Asosiasi Logistik Forwarder Indonesia (ALFI) membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor.
Komitmen tersebut disepakati Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto didampingi oleh Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Pemberdayaan Asosiasi dan Himpunan Kadin Jatim Adi Prawito dengan Ketua ALFI Jatim Sebastian Wibisono beserta sejumlah jajaran pengurus ALFI Jatim saat melakukan Audiensi.
Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengungkapkan bahwa kontribusi UMKM terhadap perekonomian Jatim memang cukup besar, mencapai sekitar 58 persen.Dan kontribusinya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Data Pemerintah Provinsi Jatim menunjukkan, pada tahun 2022 kontribusi UMKM terhadap ekonomi Jatim mencapai 58,36 persen, naik signifikan dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 57,25 persen dan tahun 2021 sebesar 57,71 persen.
Sementara penyerapan tenaga kerja juga cukup besar, mencapai 96,3 persen.
“Tahun 2023, kontribusinya semakin besar seiring dengan banyaknya UMKM yang bermunculan dan yang naik kelas. Ini artinya bahwa pendampingan yang akan dilakukan oleh ALFI dan Kadin Jatim adalah upaya strategis dalam mewujudkan target pemerintah menciptakan UMKM baru ekspor,” kata Adik dalam keterangannya yang diterima pada Minggu (11/2/2024).
Ketua ALFI Jatim, Sebastian Wibisono mengatakan, kerjasama tersebut dipicu oleh masih kecilnya jumlah UMKM yang memahami bagaimana melakukan prosedur ekspor, sehingga jumlah UMKM yang melakukan ekspor secara mandiri masih sekitar 50 persen saja, sisanya melakukan ekspor melalui tangan kedua.
“Kami bersepakat melalukan kerja sama atau kolaborasi ke depan terkait bisnis logistik, utamanya di Jatim. Juga tentang pemberdayaan UMKM, membantu melakukan pendampingan UMKM untuk logistik ekspor maupun kegiatan logistik dalam negeri, terkait dengan prosedur customs clearance, clearance dokumen dan lain sebagainya,” ujarnya.
Senada dengan Adik Dwi Putranto UMKM, sebastian mengatakan, UMKM memiliki kontribusi besar dalam ketahanan ekonomi Indonesia. Sehingga, sektor ini harus terus mendapatkan dukungan agar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia bisa semakin besar. Oleh karena itu, ALFI bersama Kadin Jatim akan terus menggali potensi mereka dengan melakukan mapping atau pemetaan.
“Potensinya seperti apa dan skema pendampingannya seperti apa yang paling pas, sehingga ke depan akan terus bisa berjalan dengan baik. Sebab 60 persen anggota ALFI yang bergerak di bidang logistik juga termasuk UMKM,” katanya.