Perum Bulog telah kantongi kontrak baru 1 juta ton beras dari kuota tambahan penugasan importasi beras sebanyak 1,5 juta ton. Hal ini dilakukan untuk memperkuat stok beras pemerintah hingga 2024.
Pengiriman beras ini akan dilakukan secara bertahap. Mokhamad Suyamto selaku Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog menyatakan bahwa Perum Bulog sudah mendapatkan kontrak dari empat negara di Asia perihal impor beras ini.
‘’Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar,’’ Tutur Suyamto dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat (3/11/2023).
BUMN Pangan juga kini tengah dalam proses penjajakan dengan India, Kamboja dan beberapa negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan. Jadi, keempat negara yang telah disebutkan sebelumnya bukanlah destinasi final kontrak ini.
Untuk pelaksanaan dari kontrak ini sendiri akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran dalam negeri meskipun memang pemerintah sudah memberikan tambahan kuota penugasan impor sebanyak 1,5 juta ton.
Dengan adanya kontrak baru ini, Suyamto memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah yang di kuasai Bulog sangat aman hingga 2024.
Saat ini Bulog menguasai stok beras sebanyak 1,45 juta ton. Adanya tambahan penugasan impor beras sebanyak 1,5 juta ton maka dipastikan jumlahnya akan semakin kuat untuk kebutuhan penyaluran hingga tahun 2024 nanti.
Di sisi lain, pihak Perum Bulog sendiri terus melakukan pemantauan seksama perihal harga beras saat ini yang dilaporkan terus mengalami kenaikan. Naiknya harga beras beberapa waktu belakangan ini dilaporkan di picu karena berbagai faktor seperti bencana El Nino, serta situasi dalam negeri yang baru memasuki masa tanam.
Hal tersebut Suyamto pahami mengapa banyak dari masyarakat yang khawatir akan ketersediaan beras dan harganya. Meski begitu, Suyamto menghimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah menjamin ketersediaan beras melalui Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras berkualitas baik dengan harga terjangkau.
‘’Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,’’ Ujar Suyamto.
Perum Bulog sebelumnya juga telah mendatangkan 500.000 ton beras impor dari penugasan penambahan 1,5 juta ton. Dilaporkan bahwa beras impor ini ditargetkan untuk tiba di Indonesia Desember 2023 paling lambat.
‘’Hari ini sudah terkontrak dari 1,5 juta (ton) itu 500.000 ton. Yang datang ke Indonesia 500.000 ton ini paling lambat adalah pertengahan Desember,’’ Ujar Buwas di Kantor Pusat Perum Bulog kepada para awak media.
Hingga saat ini dilaporkan bahwa Bulog telah menyalurkan beras operasi pasar atau stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan total sebanyak 885 ribu ton. Upaya stabilisasi ini akan terus dilakukan sampai harga beras di pasaran kembali stabil.
Kemudian, Bulog juga sampai saat ini tengah menyalurkan beras bantuan pangan untuk periode September, Oktober, dan November yang telah mencapai total sebanyak 641 ribu ton kepada masyarakat kurang mampu yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pemerintah tahun ini masih menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada 21,3 juta KPM yang masuk dalam program Keluarga PKH dan penerima bantuan sembako. Pemberian bantuan akan terus berlanjut hingga Desember 2023.