PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, mengungkapkan akan mengakuisisi hingga 14 kapal pengangkut minyak dan gas bumi (migas) pada 2023 ini.
Direktur Utama PT PIS Yoki Firnandi mengatakan bahwa pihaknya akan menambah sebanyak 12 hingga 14 kapal baru ataupun kapal second hand alias kapal bekas tahun ini.
Penambahan kapal ini menurutnya juga dipicu karena target perusahaan untuk bisa lebih bertumbuh, sehingga harus agresif dalam berinvestasi, salah satunya investasi pengadaan kapal.
Menurutnya, kapal yang akan diakuisisi tersebut untuk bisa mengangkut minyak mentah hingga kapasitas 1 juta barel, lalu kapal Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapasitas 175 ribu m3, dan komoditas energi lainnya.
Untuk mendukung rencana tersebut, perusahaan akan meningkatkan belanja modal (capital expenditure/ capex) menjadi US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.171 per US$) tahun ini.
"Untuk bertumbuh, kami sudah melihat beberapa cara dan salah satunya kami harus lebih agresif investasi. Khusus 2023 kita sudah mengalokasikan sejumlah capex untuk melakukan investasi. Untuk kapal saja kami rencana 2023 melakukan akuisisi 12-14 kapal baru ataupun second hand. Setidaknya dibutuhkan capex 300 juta dolar di 2023. US$ 300 juta hanya untuk kapal," papar Yoki kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Senin (20/2/2023).
Dia mengaku, untuk rencana belanja modal hingga US$ 300 juta pada tahun ini tidak cukup hanya dari kas internal perusahaan, namun juga diperlukan pendanaan eksternal, seperti dari perbankan dalam negeri maupun internasional.
"Capex yang kita alokasikan sendiri 300 juta dolar, tapi tidak cukup, karena kita masih butuh support lenders perbankan untuk investasi ini. Memang kita dapat support dari banyak bank domestik maupun bank luar yang partner PIS dalam beberapa tahun terakhir," jelasnya.
Sebagai gambaran, selama empat tahun Pertamina International Shipping berdiri, perusahaan sudah memiliki total sebanyak 750 kapal. Selain kapal milik, PIS juga mengelola time charter dan spot charter yang dapat disewa melalui e-chartering.
"Bisa dibilang PIS sebagai operator kapal terbesar di Asia karena ownership 700-an kapal. Ini setelah kami bergabung jadi Integrated Marine Logistics (Subholding)," ungkap Direktur Operasi Pertamina International Shipping, Brilian Perdana, Selasa (27/12/2022).
Untuk menopang kinerja perusahaan pada 2023 ini, selain operasional kapal domestik, PIS juga akan mendorong pengoptimalan kantor cabang di Singapura dan Dubai.
"Dua kantor cabang tahun depan bakal menambah revenue. Revenue PIS Singapura tahun ini sudah US$ 230 juta diharapkan gabungan Singapura dan Middle East (Dubai) di atas US$ 300 juta tahun depan," tandasnya.