Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengonfirmasi bahwa Apple telah mengajukan tawaran investasi sebesar 100 juta dollar AS, atau sekitar Rp 1,59 triliun (kurs Rp 15.931,62), untuk dua tahun mendatang di Indonesia. Tawaran ini merupakan langkah strategis Apple untuk membujuk pemerintah Indonesia agar mencabut blokir terhadap iPhone 16 di Tanah Air.
Tawaran tersebut menunjukkan peningkatan signifikan, yakni 10 kali lipat dari rencana awal Apple yang hanya sebesar 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 158 miliar, yang direncanakan untuk pembangunan pabrik aksesori dan komponen di Bandung, Jawa Barat.
Meski demikian, pemerintah belum menyetujui proposal tersebut. Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengungkapkan bahwa pemerintah masih mempertimbangkan tawaran Apple. "Belum, belum diputuskan kami menerima. Belum ketok palu," kata Febri saat ditemui di Kantor Kemenperin, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Menurut Febri, meskipun tawaran Apple saat ini dinilai menarik, pemerintah berharap angka investasi yang lebih besar untuk memberikan dampak lebih signifikan bagi perekonomian nasional. "Kalau kami pemerintah, tentu ingin angka investasi yang lebih besar dari 100 juta dollar AS," ungkap Febri.
Pemerintah menginginkan agar investasi Apple tidak hanya terbatas pada pembangunan fasilitas, tetapi juga mencakup pengembangan industri manufaktur lokal yang dapat masuk dalam rantai pasok global Apple. Hal ini dinilai akan memberikan efek berganda, terutama dalam penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan industri dalam negeri.
"Jika industri dalam negeri mampu menyuplai kebutuhan Apple, seperti charger dan aksesori lainnya, tentu ini akan sangat kami harapkan. Selain itu, efek positifnya akan terlihat terutama dari sisi tenaga kerja di Indonesia," tambahnya.
Namun, untuk komponen seperti semikonduktor, Febri mengakui bahwa industri lokal masih memerlukan pengembangan lebih lanjut. "Jika mereka (Apple) membeli produk dalam negeri untuk komponen mereka, itu akan memberikan dampak besar yang sangat positif bagi perekonomian," ujarnya.
Proposal investasi terbaru Apple mencakup rencana investasi sebesar 100 juta dollar AS untuk periode 2024–2026. Dalam dokumen tersebut, Apple menyatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan product development center dan professional developer academy.
Pemerintah mengapresiasi niat Apple, tetapi menegaskan bahwa keputusan final belum diambil. Kemenperin telah menggelar rapat pimpinan untuk membahas proposal ini pada Kamis (21/11/2024). "Kami ingin memastikan bahwa investasi ini benar-benar memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia," jelas Febri.
Pemerintah berharap kehadiran Apple melalui investasi ini akan mendorong pembangunan industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kemampuan Indonesia dalam rantai pasok global. Selain itu, adanya product development center dan professional developer academy dapat menjadi katalisator pengembangan talenta digital di Indonesia.
Meskipun proposal Apple ini merupakan langkah positif, pemerintah tetap menunggu peningkatan tawaran yang lebih besar sebelum mengambil keputusan. Hal ini dilakukan demi memastikan manfaat maksimal dari investasi asing terhadap pembangunan ekonomi nasional.