Teknologi digital yang terintegrasi masih dapat lebih dioptimalkan dan dimanfaatkan oleh pemerintah dalam rangka peningkatan setoran PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) di berbagai pelabuhan.
Adi Kustrijanto pakar teknologi informatika pelabuhan mengatakan teknologi digital yang terintegrasi masih dapat lebih dioptimalkan dan dimanfaatkan oleh pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan dalam rangka peningkatan setoran PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) di berbagai pelabuhan.
Dalam keterangannya di hari Minggu, dia memberikan salah satu contoh teknologi digital yang bisa dimanfaatkan di pelabuhan untuk meningkatkan PNBP adalah penerapan sistem Internet Of Think (IoT).
Secara sederhana dia menjelaskan cara kerja sistem IoT adalah dengan memasang alat/sensor pada kapal-kapal tunda untuk memandu kapal-kapal yang masuk dan keluar pelabuhan. Setiap alat/sensor memiliki semacam nomor IMEI (seperti handphone) dan terpantau melalui satelit.
Setelah alat/sensor terpasang selanjutnya dilakukan proses Geofence di area tertentu sehingga dapat diketahui status masuk dan keluar kapal dari pelabuhan, di mana hal tersebut menjadi obyek/dasar pemungutan PNBP.
"Setiap kapal tunda yang bergerak keluar atau masuk pelabuhan akan terpantau secara realtime dan online melalui sistem Electronic PNBP (E-PNBP) yang terpasang di Kementerian Perhubungan," kata Adi.
Penerapan digitalisasi end to end PNBP (E- PNBP) sejak proses transaksi di pelabuhan atau perairan bertujuan untuk mencapai peningkatan pendapatan PNBP
"Oleh karena itu diperlukan implementasi TOS yang terstandardisasi di setiap pelabuhan atau perairan tempat terjadinya transaksi," tandas Fajar Bagoes Poetranto.
Fajar Bagoes Poetranto, Ketua Pelaksana International Sea Port Exhibition and Conference (ISPEC) menambahkan, guna mencapai tujuan tersebut diperlukan penerapan teknologi yang mutakhir, terotomasi, mobile, menyeluruh dan terintegrasi mulai dari proses transaksi di lapangan sampai pelaporan, serta dashboard ke Kemenhub Pusat, yaitu Sistem TOS (Terminal Operating System) yang terstandardisasi oleh Ditjen Hubla dan terintegrasi dengan INAPORTNET, Asset Management dengan penerapan IoT, serta Electronic PNBP (E-PNBP) terstandardisasi di lingkungan Kemenhub.
"Diharapkan dengan adanya implementasi teknologi tersebut dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat atau pelaku usaha, mendorong peningkatan penerimaan PNBP dan memudahkan jajaran management di Kemenhub dalam memonitor, menganalisis, dan mengambil keputusan strategis ke depan," kata Fajar.