Maskapai penerbangan laut secara konstan menilai kembali bahwa cakupan jaringan untuk mengatasi dampak fluktuasi permintaan, tetapi pasca pandemi hal ini malah menghasilkan pola perdagangan yang berbeda untuk maskapai-maskapai dengan peringkat teratas.
Sebuah survei dari Alphaliner mengatakan bahwa kalau dibandingkan dengan setahun lalu, sebagian besar dari 10 maskapai penerbangan mengurangi armada yang melakukan perdagangan antara Asia dan Amerika Utara khususnya MSC yang memangkas persentase tonase yang digunakan trans pasifik dari 16% hanya menjadi 9% saja.
Konsultan tersebut juga mencatat MSC menggunakan sekitar 23% dari kapasitas 5 juta teu yang besar pada rute Asia-Eropa yang kemudian dalam hal kapasitas yang dioperasikan yaitu yang ada di seluruh loop Timur Tengah dan anak benua India sebesar 14% yang diikuti layanan Afrika 13%.
"Selain itu, armada trans-atlantik MSC (10%) dan aktivitasnya ke dan dari Amerika Latin (12%) sekarang lebih penting daripada operasi transpasifiknya," kata Alphaliner, seraya menambahkan bahwa MSC ini juga merupakan maskapai pelayaran dengan proporsi tertinggi dari armadanya yang digunakan untuk perdagangan intra-Eropa (7%).
Di samping itu, profil perdagangan mitra 2M, Maersk untuk Asa-Eropa 22% dari 4,1 juta teu armadanya yang serupa, tetapi sebaliknya. Karena Maersk masih mengerahkan 18% dari tonasenya yang ada di trans pasifik. Perusahaan pelayaran Denmark mendedikasikan 18% dari kapasitasnya untuk Amerika Latin sebagai hasil dari pengambil alihan spesialis perdagangan Amerika Selatan, Hamburg Süd.
Di tempat main, Alphaliner mengatakan bahwa perdagangan Amerika Latin mengambil alih Asia-Eropa yang menjadi andalan Hapag-Lloyd setelah merger dengan CSAV dan investasinya di kapal neo-panamax 13 ribu teu.
Selama presentasi hasil kuartal pertama perusahaan yang berbasis di Hamburg ini, CEO Rolf Habben Jansen mengatakan bahwa layanannya terbukti "lebih kuat" jika dibandingkan dengan wilayah lain dan berjalan "choc-a-bloc penuh".
Melihat total armada kontainer, Alphaliner mengatakan 21% dari seluruh kapasitas kapal, termasuk kapal 24.000 teu terbesar, dikerahkan antara Asia dan Eropa dengan Asia-Amerika Utara di urutan kedua dengan 18%.
Namun, perbandingannya agak miring karena transit lebih pendek dari Asia ke pantai barat AS, sehingga loop tersebut membutuhkan lebih sedikit tonase.
Namun, jika harga spot dan kontrak peti kemas di jalur perdagangan Asia-Eropa dan trans pasifik di atas tingkat impas, lebih banyak operator memutuskan untuk memikirkan kembali eksposur mereka ke rute timur-barat dan melihat ke arah Amerika Latin, Afrika dan Timur Tengah atau berusaha mencari pasar.
Maskapai penerbangan Taiwan, Wan Hai merupakan maskapai penerbangan yang mengurangi jangkauannya di rute internasional untuk meningkatkan aktivitas di intra-Asia. Ini pun selalu menjadi yang kuat pada sektor ini di mana maskapainya ada di peringkat 11 yang tergelincir ke zona merah pada Q1.
Menurut Alphaliner, pengangkutan intra-Asia Wan Hai sudah mencapai 65% dari total volume setelah menurun menjadi 57% setelah maskapai ini mengambil keputusan dari permintaan yang kuat di trans pasifik demi meningkatkan jangkauannya.