Jakarta, - Emiten tambang Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mendapatkan mitra strategis baru untuk proyek hilirisasi batu bara.
Adapun pada awalnya BUMI hendak menyulap batu bara menjadi metanol. Akan tetapi seiring dengan kehadiran mitra anyar, BUMI menargetkan untuk mengubah batu bara menjadi amonia.
"Kami ganti partner ke perusahaan China, produk akhirnya berganti dari produk metanol didesain menjadi amonia," ungkap Presiden Direktur Bumi Resources Adika Nuraga Bakrie saat ditemui di Jakarta Energy Forum, Rabu (31/5).
Aga menjelaskan perubahan rencana hilirisasi itu, selain mempertimbangkan pasar, juga karena sepertiga dari hasil produksi amonia tersebut dapat digunakan sendiri untuk amonium nitrat. Selain itu biaya investasi hilirisasi batu bara menjadi amonia akan lebih kecil dibandingkan dengan menghasilkan produk metanol.
Namun dia tidak menjelaskan secara detail alokasi dananya. "Masih dihitung," imbuhnya.
Aga melanjutkan proyek hilirisasi dengan mitra satrategi sbaru tersebut saat ini masih dalam tahap detail engineering design (DED).
Dia memperkirakan, pabrik tersebut akan rampung dalam waktu 36 bulan atau lebih cepat. Sementara itu perkiraan groundbreaking akan dilakukan pada kuartal I/2024. Dengan demikian pabrik ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal pertama 2027.
Aga menambahkan, terkait porsi kepemilikan, BUMI melalui Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin akan menggenggam, masing-masing, minimal 25%. "KPC dan arutmin mesti memiliki 25% masing-masing," katanya.