Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong peluang ekonomi di Pelabuhan Benoa melalui segmen wisata kapal pesiar dikarenakan animo dan potensi belanja wisatawan yang tinggi.
Diperkirakan bahwa potensi belanja wisatawan pada segmen wisata kapal pesiar di Bali mencapai 2.000 dolar AS per orang per kunjungan.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu mengungkapkan pemerintah berencana mengoptimalkan kerja sama antara pelaku pariwisata di Singapura dan China untuk segmen wisata kapal pesiar.
‘’Segmen kapal pesiar itu yang datang orang kaya dan itu diharapkan (belanja) 1.500 hingga 2.000 dolar AS per kunjungan per orang,’’ Ujar Vinsensius, Senin (30/10/2023).
Ia juga menuturkan bahwa potensi belanja wisatawan kapal pesiar itu lebih besar dibandingkan tingkat pengeluaran rata-rata wisatawan asing secara umum mencapai 1.200 dolar AS per orangnya dalam setiap kunjungan.
Wisatawan kapal pesiar biasanya memiliki pengeluaran yang dibelanjakan untuk paket tur wisata, belanja oleh-oleh, biaya transportasi, dan kuliner. Biasanya, wisatawan kapal pesiar menghabiskan waktu di satu tempat selama dua hari satu malam jika di rata-ratakan. Setelah menikmati tur paket wisata biasanya para wisatawan kembali ke kapal untuk bermalam.
Meski lama kunjungan terbilang singkat, kapal pesiar berukuran besar biasanya membawa jumlah penumpang yang banyak dalam satu kali sandar.
Sebagai contoh saja kapal pesiar Celebrity Solstice yang baru saja sandar di Pelabuhan Benoa Denpasar, Bali pada tanggal 30-31 Oktober 2023 yang membawa 3.944 penumpang dimana 2.776 penumpang adalah wisatawan dan 1.168 orang lainnya adalah kru.
Bobot yang dimiliki kapal ini mencapai 121.878 gross tonage (GT) dengan panjang 317 meter. Maka tidak heran jika hotel terapung ini dinilai sebagai kapal terbesar yang pernah singgah di Pelabuhan Benoa.
Pelabuhan Benoa memiliki infrastruktur yang bisa mendukung optimalisasi ekonomi karena dermaga timur memiliki panjang 500 meter sehingga bisa dipastikan mampu menampung dua kapal pesiar sandar sekaligus. Bukan tidak mungkin jika Pelabuhan Benoa Bali akan menjadi markas internasional khusus kapal pesiar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BUMN Pelindo, selama 2023, sebanyak 50 kapal pesiar mendaftar untuk sandar di Benoa dengan jumlah penumpang mencapai 75 ribu orang. Untuk tahun 2024 sebanyak 52 kapal pesiar mendaftar dengan perkiraan penumpang mencapai 89.400 orang.
Wisatawan segmen kapal pesiar diharapkan dapat mendorong jumlah kedatangan wisatawan mancanegara yang saat ini masih banyak dikontribusikan melalui jalur udara sebanyak 70-80 persen. Diharapkan segmen ini dapat mencapai target hingga 8,5 juta pada 2023.
‘’Wisata kapal pesiar kami harap ada peningkatan 5-10 persen yang berkontribusi terhadap kedatangan wisatawan mancanegara,’’ Tutur Vinsensius.
Sementara itu, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni Cabang Denpasar, Bali juga mengoptimalisasi layanan segmen keagenan kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Benoa.
‘’ Kami melakukan beberapa pendekatan dengan operator kapal pesiar dan mereka memberikan respons yang positif,’’ Tutur Kepala Pelni Cabang Denpasar, Muhammad Ardiansyah, Minggu (29/10/2023).
Pihaknya memenuhi kebutuhan yang terkait dengan beberapa pengurusan seperti perizinan masuk Indonesia, migrasi, kebutuhan kru, hingga pengolahan limbah dan kebutuhan kapal lainnya.
Sampai saat ini BUMN Pelindo masih melakukan perluasan dermaga kapal pesiar dengan target pada 2024 nanti dapat melayani sekitar 15-20 kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, Denpasar. Hingga Oktober ini, tercatat sudah ada 31 kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Benoa untuk menikmati pariwisata Bali.