Setelah beberapa bulan mengalami hambatan operasional akibat pendangkalan alur pelayaran, Pelabuhan Pulau Baai di Provinsi Bengkulu akhirnya menunjukkan kemajuan signifikan. Pelabuhan yang berperan penting sebagai penghubung utama antara daratan Bengkulu dan Pulau Enggano tersebut kini kembali aktif melayani kapal penumpang maupun logistik berkat proses pengerukan alur yang telah dilakukan secara bertahap sejak bulan Mei lalu.
Pelaksanaan uji coba operasional yang dilakukan pada awal Juli dengan keberangkatan kapal seperti "KM M.H. Thamrin" dan "KMP Pulo Tello" berjalan dengan lancar. Hal ini menandakan bahwa alur pelayaran telah cukup aman meskipun kondisi pasang laut tinggi. Keberhasilan ini menjadi sinyal positif bagi masyarakat Enggano yang sebelumnya sempat mengalami keterbatasan pasokan bahan bakar dan logistik akibat terbatasnya akses kapal.
"Sejak beberapa hari lalu, telah dilakukan uji coba olah gerak kapal di Pelabuhan Pulau Baai. Dua kapal yang diuji coba, yakni KM M.H. Thamrin yang mengangkut 110 penumpang dan KMP Pulo Tello yang bermuatan mobil tangki BBM. Kedua kapal tersebut berhasil keluar dari Pelabuhan Pulau Baai menuju Pulau Enggano dengan selamat dan juga lancar," ujar Menhub Dudy di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Menhub juga menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan, khususnya Ditjen Perhubungan Laut, untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di wilayah kerjanya. "Saya minta seluruh petugas agar konsisten melakukan pemeriksaan teknis kapal, mulai dari peralatan navigasi dan komunikasi, perlengkapan keselamatan, hingga kelengkapan dokumen pelayaran. Pastikan semua kapal yang keluar dari pelabuhan berada dalam kondisi laik laut dan aman untuk berlayar," tuturnya.
Dirjen Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud menyatakan optimisme bahwa target tersebut akan tercapai tepat waktu. Hal ini didukung oleh kerja sama lintas lembaga antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi Bengkulu, PT Pelindo, dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai. "Kami berharap awal bulan Juli ini operasional Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu bisa dilaksanakan, dan Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan melakukan pengawasan serta mempersiapkan SOP keluar masuk kapal di alur pelayaran pelabuhan terurama terkait pemeriksaan kelaiklautan bagi kapal-kapal yang ada di Pelabuhan Pulau Baai", kata Dirjen Masyhud.
Pasca dibukanya kembali sebagian jalur pelayaran pada 8–9 Juli 2025, sejumlah kapal berhasil melayani rute ke dan dari Enggano. PT Pelindo Bengkulu pun langsung meningkatkan layanan pelabuhan, termasuk penguatan SOP (Standard Operating Procedure) untuk pelayaran di alur terbatas. Kebijakan ini diambil guna menjamin keselamatan navigasi selama proses pengerukan masih berlangsung.
Kemajuan dalam pemulihan Pelabuhan Pulau Baai menjadi bukti nyata pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMN dalam menjaga infrastruktur strategis. Dengan target penyelesaian normalisasi alur pada akhir Juli 2025, pelabuhan ini diharapkan kembali berfungsi penuh sebagai jalur utama penghubung Bengkulu–Enggano dan penopang pertumbuhan ekonomi wilayah. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk memperkuat sistem logistik nasional, terutama di kawasan luar Jawa.