Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Halal di Sidoarjo, yang dikembangkan di area Safe n Lock, kini memasuki babak baru. Pembangunan pelabuhan logistik terpadu tengah dirancang sebagai bagian dari ekosistem industri halal, guna memperkuat konektivitas dan efisiensi distribusi domestik dan global. Direktur Utama PT Makmur Berkah Amanda Tbk, Adi Saputra Tedja Surya, menyebutkan bahwa kegiatan ini akan meningkatkan daya saing kawasan. "Kolaborasi antara pelabuhan, sistem logistik, dan produksi halal akan mempercepat arus barang serta mengurangi ongkos logistik," ujarnya ketika menjelaskan tujuan utama proyek ini .
Pengembangan pelabuhan ini merupakan bagian dari investasi tahap pertama seluas 300 hektar dengan nilai Rp 6,8 triliun dari total 796 hektar yang dirancang untuk menopang area industri halal. Enam perusahaan, termasuk dari Tiongkok dan Thailand, sudah menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi pada proyek tersebut. Kehadiran fasilitas pelabuhan diharapkan menjadi magnet tambahan bagi serapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 2.000–5.000 tenaga kerja serta memperkuat jaringan supply chain Jawa Timur.
Politisi Partai Gerindra dan anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menegaskan dukungannya saat meninjau lokasi proyek: "Safe n Lock ini merupakan kawasan industri terbaik di Sidoarjo dan favorit pelaku industri di Jawa Timur. PP-nya sudah rampung dan segera akan diresmikan Presiden," jelas BHS. Ia juga menyebut enam perusahaan asing telah siap berinvestasi dan mempersiapkan penciptaan lapangan kerja baru yang cukup signifikan. BHS juga menegaskan bahwa fasilitas pelabuhan logistik akan memperkuat konektivitas multimoda dengan menggabungkan akses laut, darat, dan udara sehingga dapat menciptakan keselarasan transportasi yang efisien.
Kawasan industri halal Safe n Lock dirancang sebagai Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), lengkap dengan infrastruktur standar halal seperti area pencucian truk dan solusi cold-storage untuk menjamin kualitas produk. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya juga memberi lampu hijau atas pengembangan kawasan ini sebagai pionir industri halal sekaligus pos integrasi logistik, termasuk pelabuhan baru.
Dengan dukungan legislatif, modal investor, hukum PP dan Perpres, serta akses multimoda logistik, proyek pelabuhan ini diharapkan dapat memperkokoh posisi Sidoarjo sebagai pusat industri halal nasional sekaligus aktivitas ekspor produk-produk halal Indonesia. Bila proyek ini terealisasi sesuai rencana, pelabuhan logistik di KEK akan menjadi landmark baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menjawab tantangan efisiensi logistik nasional, dan menumbuhkan lapangan kerja bagi ribuan warga Jawa Timur.