Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Provinsi Jawa Timur memberikan sejumlah masukan kepada Kementeriaan Perhubungan dalam menghadapi Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Ketua DPD Aptrindo Provinsi Jawa Timur, Sundoro mengatakan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Rencana Operasi Nataru yang dilaksanakan Kementerian Perhubungan dengan stakeholders terkait pada 23 Oktober 2024 di Surabaya, Aptrindo Jatim menyampaikan tiga point dalam menghadapi Nataru kali ini.
“Pada kesempatan Rapat Koodinasi itu sebatas menampung laporan semua stakeholders jalan nasional menghadapi libur Nataru,” ujar Sundoro, kepada Logistiknews.id, pada Jumat (25/10/2024).
Adapun tiga point usulan Aptrindo Jatim itu yakni; pertama, agar tidak ada pembatasan untuk aktivitas trucking ekspor impor pada saat Nataru.
Kedua, Operasional jembatan timbang selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 agar dapat ditutup sementara waktu.
Ketiga, agar pintu masuk dan keluar TOL pada peak hour selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dibebaskan.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan juga mengingatkan Pemerintah untuk tidak melakukan Pembatasan Angkutan Barang dan Logistik terutama saat libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Aktivitas ekspor impor jangan sampai di ganggu karena peningkatan ekspor ini merupakan target nasional dan negosiasi bisnis tersebut merupakan proses panjang,” ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2024 mencapai US$192,85 miliar atau naik 0,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2023. Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$181,15 miliar juga naik 0,39 persen.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–September 2024 naik 2,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2023, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 17,58 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,79 persen.
Adapun menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–September 2024 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$28,09 miliar (14,57 persen), diikuti Jawa Timur US$19,06 miliar (9,88 persen) dan Kalimantan Timur US$18,58 miliar (9,64 persen).