Jakarta - Korban jiwa tragedi tabrakan kereta di India melonjak jadi 261 orang, menurut K. S. Anand, kepala humas South Eastern Railway Sabtu (3/6/2023). Namun pejabat lain, seperti dikutip kantor berita AFP, menyebut sebanyak 288 orang tewas.
Korban tewas berjatuhan dua kereta penumpang bertabrakan di negara bagian Odisha, India. Tabrakan terjadi sekitar pukul 19.00 malam waktu setempat pada hari Jumat (1/6/2023).
Insiden nahas terjadi ketika Howrah Superfast Express dari Bengaluru ke Howrah di Benggala Barat bertabrakan dengan Coromandel Express dari Kolkata ke Chennai.
Ini juga menjadi kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu dalam dua dekade terakhir. Kecelakaan kereta api paling mematikan di India terjadi pada tahun 1981 ketika sebuah kereta api jatuh dari jembatan ke sungai di negara bagian Bihar, menewaskan sekitar 800 orang.
Penumpang yang selamat bernama Anubha Das mengatakan dia tidak akan pernah melupakan pemandangan itu. "Keluarga hancur, tubuh tanpa anggota tubuh dan pertumpahan darah di rel," katanya, mengutip Reuters.
Rekaman video menunjukkan gerbong kereta yang tergelincir dan rel yang rusak. Sesaat setelahnya tim penyelamat mencari gerbong yang hancur untuk menarik korban keluar dan membawa mereka ke rumah sakit.
Orang-orang terlihat mencari kerabat mereka di lokasi dan rumah sakit terdekat. "Kami telah melihat sejumlah besar kematian," kata seorang saksi.
Saksi lain yang terlibat dalam operasi penyelamatan mengatakan jeritan dan ratapan korban luka dan kerabat korban tewas sangat mengganggu. "Itu mengerikan dan menyayat hati," katanya.
Kepala Sekretaris negara bagian Pradeep Jena mengatakan korban tewas akibat kecelakaan bahkan diperkirakan akan terus bertambah. Ia juga mengatakan di Twitter bahwa lebih dari 200 ambulans telah dipanggil ke tempat kejadian dan 100 dokter telah dikerahkan untuk bergabung dengan 80 orang yang sudah ada di sana.
Keluarga yang meninggal akan menerima 1 juta rupee (Rp180 juta), sedangkan yang terluka parah akan mendapatkan 200.000 rupee (Rp36,1 juta), dan 50.000 rupee (Rp9 juta untuk luka ringan, kata Menteri Perkeretaapian Ashwini Vaishnaw. Beberapa pemerintah negara bagian juga telah mengumumkan kompensasi.
"Ini kecelakaan besar dan tragis," kata Vaishnaw kepada wartawan setelah memeriksa lokasi kecelakaan. "Fokus penuh kami adalah pada operasi penyelamatan dan bantuan, dan kami berusaha memastikan bahwa mereka yang terluka mendapatkan perawatan terbaik."
Pada Sabtu pagi, rekaman video Reuters menunjukkan petugas polisi memindahkan mayat yang ditutupi kain putih dari rel kereta api.
Sementara rekaman video dari hari Jumat menunjukkan penyelamat memanjat salah satu kereta yang hancur untuk menemukan korban selamat, sementara penumpang meminta bantuan dan menangis di samping reruntuhan.