Jakarta, - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan berbagai macam cara untuk memberikan rasa nyaman bagi para penumpangnya. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan memodifikasi gerbong kereta kelas ekonomi.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, saat ini KAI memang tengah melakukan modifikasi interior gerbong ekonomi beserta kursinya di Balai Yasa Manggarai. Modifikasi ini sebagai bagian dari program peningkatan pelayanan di kelas ekonomi.
Pada tahap awal ini, sudah ada 4 gerbong ekonomi yang telah berhasil dimodifikasi. Melalui modifikasi ini, jumlah kursi yang tadinya berkapasitas 80 tempat duduk, kini menjadi 72 tempat duduk, sehingga memberikan kesan yang lebih luas.
"Keunggulan lainnya yaitu kursinya dapat disandarkan (reclining) dan diputar (revolving) seperti kursi pada gerbong eksekutif," ungkap Joni kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/6/2023).
Selain itu pada interior gerbong juga ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu. Interior gerbong juga dimodif mirip dengan kereta eksekutif seperti bentuk bagasi dan nuansa interior yang lebih cerah. Tak hanya itu, modifikasi juga dilakukan pada toilet dengan nuansa yang lebih mewah dan menggunakan toilet duduk.
Joni mengatakan, untuk rencana operasionalnya akan dirangkaikan untuk kereta api apa dan kapan waktunya, sampai dengan saat ini masih dalam kajian dan evaluasi. Yang pasti, dalam waktu dekat pelanggan kereta ekonomi akan merasakan pengalaman yang berbeda, dan pastinya lebih nyaman.
"Melalui modifikasi ini, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan ke depannya menjadikan perjalanan kereta api semakin aman, nyaman, dan sehat," tutup Joni.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan bahwa tarif kereta ekonomi meskipun menggunakan kursi lebih baik dibandingkan kursi sebelumnya masih tetap harga ekonomis.
Akan tetapi Didiek tidak menutup kemungkinan akan ada penyesuaian terhadap tarif tersebut. Pasalnya ada sejumlah layanan yang telah diperbaiki.
"Tetap ekonomis, tapi kalau tarif menyesuaikan lah," timpal Didiek.
Dikutip dari : CNBC Indonesia