Jakarta - Maskapai penerbangan Selandia Baru, Air New Zealand akan meminta penumpang untuk menimbang diri sebelum menaiki penerbangan Internasional. Hal ini dilakukan dalam rangka uji coba yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Mengutip CNBC International, pihak maskapai menyebutkan, selama beberapa minggu mendatang pihaknya akan meminta lebih dari 10 ribu pelanggan yang akan bepergian menggunakan jaringan internasionalnya untuk mengambil bagian dalam survei berat penumpang sebelum naik pesawat.
Air New Zealand mengatakan pilot perlu mengetahui berat dan keseimbangan pesawat yang dimuat sebelum setiap lepas landas. Langkah ini dilakukan setelah rebound dalam perjalanan internasional selama sekitar setahun terakhir setelah pencabutan pembatasan Covid-19.
"Sekarang perjalanan internasional kembali berjalan, saatnya bagi penerbang internasional untuk mempertimbangkan," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan, dilansir CNBC International, dikutip Jumat (2/6/2023).
Sebelumnya, pihak maskapai menimbang penumpang pada penerbangan domestiknya di tahun 2021.
"Kami tahu menginjak timbangan bisa jadi menakutkan. Kami ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa tidak ada tampilan yang terlihat di mana pun," kata Alastair James, seorang pejabat Air New Zealand yang berspesialisasi dalam kontrol muatan, dalam siaran pers.
"Dengan menimbang, Anda akan membantu kami terbang dengan aman dan efisien setiap saat," tambah James.
Air New Zealand mengatakan surveinya akan dilakukan di pintu masuk ruang tunggu gerbang penerbangan tertentu yang berangkat dari Bandara Internasional Auckland antara 29 Mei dan 2 Juli.
Hal ini bukan pertama kalinya di dunia penerbangan yang meminta wisatawan untuk menimbang diri sebelum terbang.
Adapun, maskapai Finlandia Finnair mulai menimbang penumpangnya pada tahun 2017, dengan tujuan untuk memperbarui data berusia lebih dari satu dekade tentang berat rata-rata penumpang.
Itu karena banyak maskapai masih menggunakan data dari European Aviation Safety Agency, sekarang dikenal sebagai European Union Aviation Safety Agency, yang berasal dari tahun 2009.