Dua penghargaan ini diberikan kepada JICT sebagai perusahaan terinformatif melalui media sosial dan perusahaan pembayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Terbesar.
Direktur Utama PT JICT Ade Hartono, mengemukakan, PNBP merupakan bentuk kepatuhan JICT untuk berkontribusi kepada perekonomian negara dan pembangunan nasional.
“Kami bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh KSOP Utama Tanjung Priok. Penghargaan ini akan semakin memotivasi kami untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan menjalankan bisnis yang bertanggung jawab, transparan, serta berkelanjutan,” ujar Ade Hartono saat menerima penghargaan tersebut di Hotel Movenpick, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/10/2024).
Ade menambahkan JICT juga terus mengedepankan layanan informatif bagi seluruh pemangku kepentingan melalui sistem komunikasi yang efektif dan inovatif.
“Kami ingin memastikan kemudahan akses informasi dan transparansi operasional bagi pelanggan dan mitra kerja Terminal Petikemas terbesar di Indonesia ini,” ucapnya.
Award tahunan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan apresiasi dan dukungan kepada para stakeholder atas upaya meningkatkan kinerja pelayanan kepada para pengguna jasa di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok.
Throughput Tumbuh
Berdasarkan catatan Logistiknews.id, arus peti kemas melalui JICT selama periode Januari hingga Agustus tahun 2024 telah mencapai 1.470.642 twenty foot equivalent units (Teus) atau setara 947.628 bok
Pencapaian arus peti kemas selama delapan bulan pertama 2024 di terminal peti kemas tersibuk di Indonesia itu naik sekitar 8% (lebih dari 100 ribu Teus) jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat 1.370.814 Teus atau setara 884.887 bok.
Throughput peti kemas JICT selama periode delapan bulan pertama di 2024 itu berasal dari impor 788.137 Teus atau 513.811 bok, sedangkan ekspor-nya 682.504 Teus (433.817 bok).
Adapun pada periode yang sama tahun 2023 lalu, peti kemas impor-nya tercatat 774.771 Teus atau setara 487.330 bok dan ekspor-nya 628.043 Teus (397.557 bok).
Sedangkan arus kunjungan kapal yang dilayani di JICT selama periode Januari s/d Agustus 2024 tercatat 777 unit, atau turun signifikan dibanding periode yang sama tahun 2023 lalu sebanyak 904 unit.
Berdasarkan data tersebut, arus kapal melalui JICT kini didominasi kapal berukuran besar (mother vessel) dengan volume muatan peti kemas lebih banyak.